Mardiah Nuntung

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PERANG DINI HARI 2 (HABIS)

PERANG DINI HARI 2 (HABIS)

Seharian kemarin mentari begitu cerah....secerah hati teman teman guru di sekolah  menyambut awal tahun pelajaran baru

Dengan masker dan faceshild masing masing kami tetap bersenda gurau seperti biasa,berinteraksi seperti biasa,  beraktifitas seoerti biasa,  berswa foto seperti biasa meskipun dengan tetap mematuhi pritokol covid lainnya. Yaaah...i.inilah new normal itu.

Hingga kembali ke rumah mentari tetap cerah. Malampun datang tanpa hujan bahkan mendungpun tak menampakkan dirinya. Padahal beberapa hari ini hujan selalu mebari disepanjang malam. 

Bagi Rian ini pertanda bagus. Dia akan dengan entengnya bangun dini.hari nanti, tanpa harus berperang menenmbus dingin untuk.membasuh seluruh indra indra sesuai rukun wudlu.

Dan....pukul 03.30...Rian terbangun. Tubuhnya merasakan dingin yang menusuk. Ternyata hujan  sedang menari di luar sana. 

"Pantas saja dingin sekali." Rian ngomong sendiri.

Tapi kali ini dia berusaha berdamai dengan alam. Bangun,  duduk dengan penuh rasa syuku untuk nikmat hidup dan sehat yang masih diberihari ini.

Sembari melafadzkan doa syukur, pandangannya mengarah ke luar jendela melihat guyuran hujan yang tampak jelas diterangi lampu nercuri yang berada tepat di sudut rumahnya.

"Aku tak ingin lagi berperang denganmu....wahai hujan" bisik Rian. Diikiti dengan langkahnya  menuju kamar mandi dan tempat wudlu.

" Kehadiranmu justru kujadikan pemacu semangatku untuk menegakkan rusuk rusuk penyanggah tubuhku tetap bangun dan membawaku bersujud dihening malam." Rian berbicara dari hati ke hati dengan sang hujan.

" Terima kasih kau masih hadir membasahi bumi, merekahkan senyum bunga bunga para ibu yang  semakin mencintai bunga di masa pandemi ini." Kata  Rian.

" Dirimu tak lagi kujadikan lawan perang dengan niatku. Sebaliknya kau menjadi pemicu semangatku. Kuyakin semesta kan mendukung dengan segala niat baik."  Masih bisik Rian pada hujan....berdamai dengan dingin yang dihadirkannya.

Akhirnya Rian bersujud seperti biasa pada Rabbnya.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post